Sekarang ini banyak orang yang menilai seseorang dari status sosial, harta dan kekayaan yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Apakah hal-hal tersebut menjamin kita akan bahagia? Menurutku bahagia itu jika memiliki cinta, karna dengan cintalah aku ada sampai sekarang ini. Inilah bukti cinta Tuhan kepadaku melalui kedua orang tuaku yang memberikan cinta sebegitu besarnya untuk aku hingga aku sampai sebesar ini.
Cinta adalah pondasi kuat dalam suatu hubungan atau dalam keluarga sehingga kita dapat hidup bahagia. Menurutku, di dalam keluargaku yang mempunyai cinta yang begitu besar adalah seorang ibu. Pengorbanannya sangatlah besar, ia melahirkan dan ia juga merelakan dirinya untuk aku tetap dapat hidup dan bertumbuh. Hal kecil yang pernah ibu lakukan adalah ketika aku meminta untuk disuapi makan, padahal saat itu hanya mempunyai lauk yang sedikit, tetapi ibu memberikan semuanya untuk aku walaupun dia blm makan dia rela menahan lapar asalkan aku kenyang.
Aku sangat mengidolakan ibuku. Dia seorang yang sederhana, rela berkorban, dan dermawan. Aku ingin menjadi seperti ibuku jika kelak aku sudah menjadi seorang ibu. Ibu selalu mengajari aku untuk tidak memandang segala sesuatunya ke atas, tetapi juga melihat ke bawah, agar aku tidak terus menjadi sombong tapi juga prihatin bahwa banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung seperti aku yang dapat tidur nyenyak di rumah dan dapat makan makanan yang layak.
ibu juga mengajari aku untuk tidak menilai seseorang (pria) dari kekayaannya, melainkan terlebih dari hatinya. Kekayaan dapat dicari, tapi hati yang dengan tulus mencintai sangtlah sulit dicari. Walaupun memang nggak bisa dipungkiri kalau uang juga modal dalam membangun sebah keluarga, namun jika berusaha, bekerja keras dengan gigih, dan saling mendukung pasti uang itu dapat terkumpul dan bahkan bisa menjadi bukit.
Jadi cintailah pasanganmu dengan apa adanya, bukan karena ada apanya. Percuma juga jika apa yang dipakai masih merupakan milik kedua orang tuanya, ga ada yang bisa dibanggakan.